Inilah Makanan Khas Manado yang Wajib Dicoba

Inilah Makanan Khas Manado yang Wajib Dicoba

suzannescuisine – Memperoleh gelar surga kuliner, pasti saja para penggemar wisata kuliner harus buat mendatangi Mando. Bukan tanpa karena gelar ini diberikan pada Manado, alasannya salah satu kota di Sulawesi Utara ini mempunyai begitu banyak makanan khas yang eksotik serta rasa yang menggoda selera. Bila Kamu berkesempatan buat mendatangi Kota Manado, janganlah lewati beberapa makanan khas Manado yang terkenal berikut

Inilah Makanan Khas Manado yang Wajib Dicoba

Inilah Makanan Khas Manado yang Wajib Dicoba

1. Cakalang Fufu

Cakalang Fufu
Bonito mudah ditemukan di perairan sekitar Manado, sehingga tidak heran jika banyak masakan yang menggunakan bonito sebagai hidangan utamanya. Cakalang Fufu adalah hidangan yang sangat terkenal di Tanah Minahasa. Manado memang terkenal dengan masakan masakannya yang pedas dan Cakalang Fufu. Bonito (tuna) dibersihkan setelah mengeluarkan sisik dan organ dalam, kemudian memotong bonito menjadi dua dan menjepitnya dengan dudukan bambu yang sudah disiapkan. Ikan ini diolah dengan garam dan soda kue. Setelah itu, bonito menjalani proses pengasapan dengan panas dan asap. Panasnya harus merata sampai daging bonito matang dan kering. Proses ini membutuhkan waktu 4 jam untuk pengasapan dan 2 jam untuk pendinginan. Proses ini berlanjut hingga warna daging bonito berubah menjadi kemerahan, agak lunak, kering dan bebas air.

Bila diproses dengan cara tepat cakalang fufu bisa tahan disimpan dalam suhu ruang selama satu bulan, dengan begitu bisa didistribusikan ke semua Indonesia sebagai pangan hidangan laut olahan. Di Sulawesi Utara cakalang fufu merupakan hdangan favorit serta sering dijadikan oleh- oleh untuk wisatawan yang berkunjung ke Manado.Walaupun hidangan ini populer di seantero Indonesia Timur, posisi produksi kuncinya merupakan kota pelabuhan nelayan Bitung, Sulawesi Utara.

Cakalang fufu bisa dikonsumsi tertentu; dengan metode dipanaskan serta digoreng sebentar dalam minyak panas serta langsung dikonsumsi dengan nasi serta dabu- dabu( sambal Minahasa), ataupun jadi bahan buat memasak hidangan yang lain. Suwiran daging cakalang fufu bisa ditambahkan dalam bermacam hidangan semacam selada kentang, mi cakalang, ataupun dimasak rica- rica dengan cabai. Ikan Cakalang pada olahan ini akan dipotong menjadi 2 serta dilapisi bumbu sebelum diasap. Dengan metode pengasapan inilah cara membuat Cakalang Fufu sanggup bertahan dalam suhu ruangan selama satu bulan lamanya. Kuliner khas pesisir Manado ini, dijual dengan harga sekitar Rp 35 ribu sampai Rp 65 ribu rupiah.

2. Sayur Ganemo

Sayur Ganemo
Sayur ganemo merupakan olahan khas dari wilayah Menado. Meski masing- masing wilayah di Sulawesi Utara mempunyai resep serta metode pengolahan yang sedikit berbeda, tetapi intinya sayur ganemo ini merupakan sayur daun melinjo bersantan. Ganemo kan bahasa Menado dari daun melinjo. Sebaliknya bahasa latinnya gnetum gnemon. Pengolahan sayur ini bermacam- macam, terdapat pula yang senang meningkatkan ikan payau. Selai populer dengan rasa pedas serta ikan cakalang, Sulawesi Utara pula populer dengan sayur- sayuran sederhana. Ada satu persembahan yang berisi bermacam berbagai sayuran, yakni Sayur Ganemo. Hidangan ini diserahkan bahan khusus, sehingga bisa melenyapkan rasa getir dari sayur serta menghasilkan perasaan rasa yang menarik. Sayur Ganemo sendiri kombinasi dari daun melinjo, bunga pepaya, dan labu kuning. Hidangan ini tercantum kuliner klasik, yang telah terdapat sejak zaman dulu. Dikala ini, Sayur Ganemo bisa ditemukan di beberapa warung makan di Manado. Dengan cita rasa yang melegenda, membuat Sayur Ganemo amat harus dicicipi ketika mendatangi Kota Manado.

Baca Juga : Bermacam Permen, Makanan Penutup, dan Resep Makanan Tradisional Meksiko

3. Tinutuan

Tinutuan
Tinutuan ataupun Bubur Manado merupakan makanan khas Indonesia dari Manado, Sulawesi Utara. Terdapat pula yang berkata tinutuan merupakan makanan khas Minahasa, Sulawesi Utara. Tinutuan ialah kombinasi bermacam berbagai sayuran, tidak memiliki daging itu sehingga makanan ini dapat menjadi makanan pergaulan antarkelompok warga di Manado. Tinutuan umumnya dihidangkan buat sarapan pagi bersama bermacam-macam pelengkap hidangannya. Meski begitu, tinutuan biasanya tetap bisa ditemukan di bermacam rumah makan di luar waktu sarapan.

Kata tinutuan tidak dikenal asalnya. Sejak bila tinutuan jadi makanan khas Kota Manado tidak dikenal dengan jelas. Terdapat yang berkata tinutuan mulai ramai diperdagangkan di sebagian tempat di sudut Kota Manado semenjak tahun 1970. Terdapat pula yang berkata semenjak tahun 1981. Pemerintah Kota Manado lewat Dinas Pariwisata setempat pada tahun 2004( terdapat pula yang berkata pada pertengahan tahun 2005) menghasilkan Area Wakeke, Kecamatan Wenang, Kota Manado, sebagai posisi wisata makanan khas tinutuan.

Bahan pembuatan tinutuan sederhana. Tinutuan ialah kombinasi bermacam berbagai sayuran ialah labu kuning yang pula disebut sambiki, beras, ketela pohon, bayam, kangkung, daun gedi, jagung, serta kemangi. Tinutuan ini umumnya dihidangkan buat sarapan pagi. Tinutuan bisa dihidangkan dengan ikan asin dan bermacam berbagai aksesoris hidangan semacam yang nampak pada lukisan. Tinutuan, di Manado, dihidangkan dengan perkedel nike, sambal roa( rica roa, dabu- dabu roa), ikan cakalang fufu ataupun tuna asap, serta perkedel jagung. Tinutuan pula dapat dihidangkan dicampur dengan mi ataupun dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.

Tinutuan yang dihidangkan bersama mi disebut midal, dimana akhiran dal itu berasal dari kata pedaal ialah nama lain buat tinutuan khusus di area Minahasa Selatan yang ialah area subetnis Tountemboan di Minahasa. Tinutuan pula bisa dicampur dengan sup kacang merah yang disebut brenebon. Tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini kadangkala pula ditambahkan tetelan sapi, yang konon dipercaya orang yang memakannya bisa menarik” roda”( gerobak). Pada komunitas Kristen di Manado, tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini bisa pula dihidangkan khusus ialah dengan ditambahkan kaki babi, umumnya pada kegiatan khusus semacam kegiatan tumpah makan ialah pada hari pengucapan syukur di Manado.

4. Panada

Panada
Panada adalah salah satu kue khas Manado, bukan hanya klappertaart. Ada yang mengatakan bahwa kue ini merupakan produk masakan Belanda, dan ada juga yang mengatakan bahwa kue ini merupakan produk masakan Portugis, karena bentuknya yang mirip dengan kue pastel. Namun, orang mengira kue ini merupakan produk masakan Spanyol karena sangat mirip dengan empanada. Kue ini adalah kue yang diisi dengan bonito dan dibumbui dengan keju pampas. Bahan baku ikan lele adalah bonito yang dimasak dengan bawang merah, daun jeruk, kemangi, cabai merah dan daun bawang, jika tidak ikan dipotong kecil-kecil. Pancake dibuat dari bahan dan isian, lalu digoreng dalam minyak panas. Kue panada tidak berasal dari masakan Belanda, melainkan dari masakan Spanyol/Portugis yang datang ke Minahasa berabad-abad yang lalu. Dalam bahasa mereka, pandas disebut empanada, dan merupakan isian makanan (ikan dan lain-lain) yang dibungkus dengan roti. Resep buat membuat Panada awal mulanya dipunyai oleh Keluarga Besar Mandey yang merupakan keturunan asli Minahasa pada era itu.

Baca Juga : Macam Kreasi Resep Semur Bola Daging Yang Mudah Di Buat

5. Sup Brenebon

Sup Brenebon
Brenebon merupakan olahan sup kacang merah khas Indonesia Timur, khususnya ditemui pada khazanah olahan Minahasa. Hidangan sup ini terbuat dari kacang merah serta sayuran yang dihidangkan dalam kuah kaldu daging, dengan kombinasi bumbu sup pada biasanya semacam bawang putih, merica serta bumbu- bumbu lain. Olahan ini berawal dari akibat olahan Belanda yang diadopsi oleh masyarakat Indonesia bagian timur. Nama” brenebon” ialah pengucapan lokal Manado yang berasal dari Bahasa Belanda, ialah bruine bonen; bruine berarti” warna coklat”, sedangkan bonen berarti” kacang”, hingga bruine bonen berarti” kacang merah”.

Umumnya bahan daging buat brenebon dicuci serta direndam semalaman. Kemudian daging direbus sampai benyek. Apabila daging, kaki, ataupun tetelan telah empuk, setelah itu dimasukkanlah bahan bumbu rasa semacam bawang merah, bawang putih, garam, gula pasir, merica, pala, kadang cengkih. Terakhir umumnya akan dimasukkan pula buncis, seledri serta daun bawang yang telah diiris- iris. Setelah itu sedia dihidangkan hangat- hangat dengan nasi putih, serta umumnya dimakan dengan sambal tumis. Dalam tipe Belanda serta Minahasa asli, umumnya daging yang digunakan merupakan daging ataupun kaki babi. Sebab perihal seperti itu umumnya sup ini bertekstur lebih kental serta mengkilap. Akan namun, olahan sup kacang merah pula umum dimasak sebagai hidangan olahan rumah tangga tiap hari. Tipe yang halal umumnya mengubah kaldu daging ataupun kaki babi dengan tetelan lembu ataupun bagian daging sapi yang bertulang.

6. Ayam Tuturuga

Ayam Tuturuga
Olahan ayam memanglah sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, tidak lain masyarakat Manado. Perihal ini sebab ayam bisa diolah jadi beraneka ragam bentuk, dengan beraneka ragam hidangan serta rasa yang enak. Di Kota Manado sendiri, ada suatu olahan ayam isi buluh yang lumayan populer. Olahan yang diberi nama Ayama Tuturaga ini merupakan makanan khas Manado, yang dihidangkan bersama dengan kuah santan. Ayam Tuturaga lumayan mirip dengan opor ayam, cuma saja rupanya mengarah merah bukannya kuning semacam opor. Kuah santan persembahan ini dicampur dengan perasan jeruk nipis serta cabai merah, alhasil memberikan rasa pedas asam yang amat menyehatkan. Ayam Tuturaga amat nikmat dimakan dengan nasi hangat, tanpa butuh sambal tambahan lagi.

Share and Enjoy !

Shares

suzcuise31

Shares